Advertisement

DPD LDII Kab. Purbalingga

LDII Hadiri Gelar Apel Kesiapan Pengamanan Pengambilan Sumpah Presiden dan Wakil Presiden



Depok (15/10). Presiden Joko Widodo menghadiri apel kesiapan pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden 2024, di Markas Komando Korps Brigade Mobil Kepolisian Republik Indonesia (Mako Brimob Polri) Kelapa Dua, Kota Depok, Jawa Barat pada Senin (14/10). Saat tiba di Mako Brimob, Presiden Jokowi disambut oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Usai menerima penghormatan dari jajar kehormatan, Presiden menaiki kendaraan taktis Maung menuju ke mimbar kehormatan. Apel diawali dengan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selanjutnya, Presiden didampingi Kapolri menuju ke mimbar apel dan memperoleh penghormatan kebesaran.

Pada kesempatan ini, Presiden mendapat penghargaan medali kehormatan, keamanan dan keselamatan publik Loka Praja Samrakshana dan pemberian warga kehormatan Korps Brimob Polri. Kapolri memberikan langsung penghargaan tersebut atas jasa luar biasa, terhadap pengembangan dan kemajuan Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan serta penegakan hukum demi keamanan masyarakat, bangsa, dan negara.

Selanjutnya, Presiden memberikan tanda kehormatan Nugraha Sakanti kepada tujuh satuan kerja Polri. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 138/TK Tahun 2024 yang ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2024, tentang penganugerahan tanda kehormatan Nugraha Sakanti.

Tanda kehormatan tersebut diberikan kepada kesatuan kerja di lingkungan Polri, yaitu Korbrimob Polri, Bareskrim Polri, Baharkam Polri, Korlantas Polri, Divisi Hubungan Bidang Internasional Polri, Densus 88 Antiteror Polri, dan Pusdokkes Polri. Penghargaan ini diterima oleh pimpinan masing-masing satuan. Seperti satuan Korbrimob Polri diterima oleh Kakorbrimob Polri Komjen Imam Widodo, Satuan Bareskrim Polri diterima oleh Kabareskrim Porli Komjen Wahyu Widada.

Lalu, Satuan Baharkam Polri diterima oleh Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran, Satuan Korlantas Polri diterima oleh Irjen Aan Suhanan, Satuan Divhubinter Polri diterima oleh Kadivhubinter Polri Irjen Krishna Murti, Satuan Densus 88 Antiteror Polri diterima oleh Kadensus Irjen Sentot Prasetyo, dan Satuan Pusdokkes Polri diterima oleh Kapusdokkes Irjen Asep Hendradiana.

Nugraha Sakanti merupakan tanda kehormatan yang diberikan pada satuan kerja Polri yang dinilai telah berjasa di bidang kepolisian serta bermanfaat bagi bangsa dan negara. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pemberian tanda kehormatan Nugraha Sakanti oleh Presiden Joko Widodo kepada tujuh satuan kerja (satker) Polri menjadi amanah untuk bekerja lebih baik.

“Penganugerahan yang diberikan oleh Bapak Presiden kepada kita ini, sekaligus menjadi amanah dari Bapak Presiden agar kami semua ke depan bekerja dengan lebih baik sesuai dengan apa yang menjadi harapan dan amanah rakyat,” kata Kapolri.

Apel diikuti 15.000 personel Polri dan dihadiri tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan organisasi kemasyarakatan dan pengasuh pondok pesantren. DPP LDII dalam kegiatan tersebut diwakili Ketua DPP LDII Rulli Kuswahyudi.

Pada kesempatan itu Rulli mengungkapkan bahwa acara tersebut memperlihatkan kesiapan Polri dalam mengawal proses pelantikan. “Kita melihat Polri sudah sangat siap untuk menjaga jalannya proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. LDII sebagai bagian dari masyarakat siap bekerja sama dan mendukung terciptanya kamtibmas,” ujar Rulli.

LDII seperti yang diputuskan dalam Rakornas LDII 2024 menegaskan komitmennya dalam mendukung program prioritas pemerintah yang telah selaras dengan hasil Rakernas LDII 2023, seperti kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan, pembangunan SDM, teknologi digital, ekonomi syariah, ketahanan pangan, lingkungan hidup, serta energi baru terbarukan. “Harapan kami, dengan program-program ini, Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dan mampu mencapai visi Indonesia Emas 2045,” tambah Rulli.

Lebih lanjut, Rulli menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, terutama menuju visi Indonesia Emas 2045. “Kami berharap generasi muda diberikan peran yang lebih besar dalam pembangunan. Dengan SDM yang berkualitas dan kompetensi yang baik, generasi ini akan mampu mengisi berbagai bidang pembangunan yang ada,” tambahnya.

Jelang Pilkada 2024, Ketua DPD LDII Purbalingga Berpesan

 

Kusno Raharjo Ketua DPD LDII Kab. Purbalingga

Dua momentum penting bagi bangsa Indonesia yakni pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober tahun ini serta Pilkada serentak pada 27 November 2024 .

Ketua DPD LDII Purbalingga Kusno Raharjo Berpesan “Keluarga besar LDII kabupaten Purbalingga mengajak kepada seluruh masyarakat Purbalingga untuk tetap menjaga kondusifitas ketertiban dan keamanan bersama, untuk bisa saling menghormati dan menghargai perbedaan pilihan, mudah-mudahan mereka yang berkontestasi dalam pilkada kali ini adalah putra putri terbaik Purbalingga, oleh karenanya kami berharap kepada segenap masyarakat Purbalingga untuk merespon pilkada ini dengan tidak berlebihan, betul pilkada adalah menentukan masa depan daerah lima tahun mendatang, namun keberlangsungan masa depan Purbalingga sepanjang masa jauh lebih mahal, pemilukada produk politik untuk  menentukan pemimpin 5 tahunan yang sering kita sebut dengan pesta demokrasi maka sepatutnya pesta ini kita sambut dengan penuh senyuman serta kegembiraan sebagai anak tangga menuju Indonesia emas 2045, mari kita jaga demokrasi yang bermartabat hindari black campaign serta tidak terjebak pada polarisasi politik yang berujung pada perpecahan”. Tutupnya.

Safari Subuh, Kapolres Safari Kunjungi Ponpes Walibarokah Purbalingga

 

Kapolres Purbalingga Polda Jateng AKBP Rosyid Hartanto melakukan Safari Subuh

Purbalingga (15/10). Kapolres Purbalingga Polda Jateng AKBP Rosyid Hartanto, bersama sejumlah pejabat utama, melaksanakan “Safari Subuh”. Mereka menemui para pengurus Pondok Pesantren Walibarokah binaan DPD LDII Purbalingga di Desa Cipawon Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga, pada Selasa (15/10).

Kedatangan Kapolres bersama rombongan disambut Ketua Yayasan Walibarokah, Wakhidin Abif Miladi, bersama sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Kapolres Purbalingga AKBP Rosyid Hartanto menjelaskan, tujuan safari Subuh untuk meningkatkan tali silaturahim dan kebersamaan antara kepolisian dengan masyarakat. “Kami jajaran Polres Purbalingga merasa terhormat bisa hadir di sini, bertatap muka dengan para tokoh masyarakat, agama dan jamaah Ponpes Walibarokah,” ujarnya.


Pihaknya secara rutin melakukan safari ke sejumlah wilayah di Kabupaten Purbalingga. “Hari yang penuh berkah ini kami jadikan momentum untuk bersilaturahmi, dan sekaligus menyampaikan himbauan kamtibmas, karena cipta kondisi dan situasi sangat memerlukan dukungan seluruh warga masyarakat,” jelasnya.

Dirinya juga mengapresiasi dukungan warga LDII pada seluruh tahapan Pemilu 2024, sehingga pesta demokrasi itu berjalan dengan aman dan damai. “Secara institusi, kami sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat Purbalingga yang bisa menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif,” ujar Rosyid.

Selanjutnya, Ketua Yayasan Ponpes Walibarokah wakhidin mengatakan “ Mengapresiasi dan Terima Kasih kepada bapak Kapolres Purbalingga atas kunjungan Safari Subuh ke ponpes kami sebagai dorongan moral untuk terus bersinergi dengan kepolisian sehingga membantu menciptakan situasi yang aman dan damai”. Tutupnya.

Ketum LDII: Hari Kesaktian Pancasila Sebagai Momentum Perkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

 

Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Ir. KH Chriswanto Santoso, M.Sc

Jakarta (1/10). Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso, menekankan pentingnya Hari Kesaktian Pancasila sebagai momen bersejarah dalam memperkuat persatuan bangsa Indonesia yang beragam. Menurutnya, Pancasila telah terbukti sebagai ideologi yang mampu menyatukan perbedaan suku, agama, ras, dan golongan yang menjadi fondasi bangsa ini.

"Hari Kesaktian Pancasila menunjukkan bahwa ideologi yang dibangun oleh para pendiri bangsa sangat tepat. Pancasila mampu menampung keberagaman Indonesia. Ketika ada upaya menggantikan Pancasila dengan ideologi lain, seperti yang terjadi pada 30 September, Pancasila tetap tegak, teguh dan relevan," jelas Chriswanto. Ia juga menambahkan bahwa Pancasila berhasil mengatasi ancaman dari ideologi komunisme yang berupaya merongrongnya pada masa lalu.

Untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Chriswanto mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersyukur, terus mempertahankan dan meningkatkan perwujudan nilai-nilai Pancasila demi menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. "Kita harus bersyukur bahwa Pancasila hadir sebagai perekat keberagaman di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya.

KH Chriswanto juga memaparkan bahwa LDII telah mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Pancasila. Salah satu upaya tersebut adalah menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga negara, seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). "Melalui MoU dengan MPR, kami berencana mengadakan program sekolah virtual kebangsaan untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila, keanekaragaman, serta pentingnya menjaga keutuhan NKRI," tambahnya.

Ia menegaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara menjadi kunci untuk meminimalisir permasalahan kebangsaan yang bisa mengancam persatuan. "Dengan kesadaran yang lebih baik, kita bisa menjaga keutuhan bangsa di tengah perbedaan yang ada," katanya.

LDII terus berupaya bersinergi dengan pemerintah dan lembaga terkait dalam menjaga nilai-nilai Pancasila. KH Chriswanto mengungkapkan bahwa LDII telah memprioritaskan program kebangsaan sebagai agenda utama dalam berbagai kerja sama dengan lembaga negara, seperti Kejaksaan, MPR, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), TNI dan Polri.

"Kami menyadari bahwa stabilitas Indonesia sebagai sebuah negara sangat penting. Karena itu, LDII terus bersinergi dengan lembaga-lembaga terkait untuk memastikan bahwa ideologi Pancasila dipahami dan diinternalisasi oleh seluruh masyarakat," jelasnya.

Terkait masa depan Pancasila, KH Chriswanto menaruh harapan besar pada generasi penerus. Ia berharap generasi muda Indonesia dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. "Sosialisasi tentang kebangsaan dan Pancasila harus terus dilakukan agar keutuhan NKRI tetap terjaga. Generasi muda harus memahami bahwa Pancasila adalah ideologi yang melindungi keberagaman, menjamin keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.

 Ideologi Sakti yang Bertahan di Tengah Ancaman Modern

Sementara itu, Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono menjelaskan bahwa peringatan ini menggarisbawahi pentingnya Pancasila sebagai landasan bangsa yang plural dan majemuk. "Ini sebuah momentum bersejarah yang menjadi pengingat akan kekuatan ideologi Pancasila dalam menghadapi berbagai ancaman terhadap kesatuan bangsa. Hari ini merujuk pada keberhasilan menggagalkan upaya kudeta Gerakan 30 September (G30S) yang diduga didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965," ujarnya.

Menurut Guru Besar Sejarah UNDIP Semarang, peristiwa ini menegaskan bahwa Pancasila tetap menjadi ideologi yang 'sakti' atau tahan terhadap berbagai upaya yang ingin mereduksi nilai-nilainya. “Peringatan Hari Kesaktian Pancasila adalah simbol kemenangan ideologi Pancasila pada 1 Oktober 1965, ketika ancaman kudeta dari gerakan komunis yang ingin menggantikan Pancasila berhasil digagalkan,” jelas Singgih.

Lebih lanjut, Singgih menekankan bahwa Pancasila terbukti mampu bertahan melalui berbagai fase sejarah Indonesia, termasuk era demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin. "Upaya mengganti Pancasila selalu berakhir dengan kegagalan, mulai dari masa revolusi hingga percobaan kudeta 1965. Ini menunjukkan betapa kuatnya Pancasila sebagai dasar negara,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan perbedaan, Hari Kesaktian Pancasila dengan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni. “Hari Lahir Pancasila merayakan lahirnya Pancasila sebagai ideologi negara pada tahun 1945, sedangkan Hari Kesaktian Pancasila memperingati kemenangan ideologi ini atas ancaman ideologi lain yang berupaya menggantikannya,” jelasnya.

Pancasila juga memiliki makna simbolis yang kuat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. “Indonesia adalah negara yang plural dengan berbagai suku, agama, dan golongan. Pancasila berhasil memayungi semua perbedaan ini, sehingga tetap tercipta harmoni,” ujar Singgih.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi pengingat bahwa ideologi ini adalah yang paling sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Di era modern, tantangan terhadap Pancasila semakin beragam, termasuk ekspansi ideologi transnasional yang mengancam integrasi bangsa. “Pancasila tetap relevan di era modern dan postmodern ini. Ia menjadi benteng dari ancaman ideologi asing yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Kami menekankan pentingnya sosialisasi nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan keteladanan, sehingga masyarakat memiliki karakter yang luhur sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” tutupnya.


Back To Top